Ads Top

5 Kue Tradisional dari Batak, Wajib Dicoba Jika ke Sumatera Utara


Seperti diketahui, Suku Batak mempunyai kekayaan pangan. Tentu saja makanan Batak tidak melulu tentang makanan berat saja. Kuliner Batak juga banyak menawarkan kue tradisional yang tidak terlalu manis. Kue tradisional Batak ini sering terlihat saat acara adat seperti pernikahan. Terkadang penjelajah juga bisa menemukan kue tradisional di restoran Batak.

 

Apa sajakah kue tradisional Batak tersebut? Berikut rangkum 5 kue tradisional Batak yang dihimpun dari situs resmi Kemendikbud dan lain-lain.

 

1. Itu Poul-poul 

Kue tradisional ini mendapatkan namanya dari cara pembuatannya dengan tangan. Merujuk situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, itak digambarkan sebagai kue tradisional yang terbuat dari tepung. Dimana pulsa artinya pengait.

 

Sesuai dengan namanya, kue ini bentuknya seperti tangan berwarna putih. Untuk rasa yang manis, kue ini dibuat dengan gula merah yang digiling halus. Jadi kue ini terlihat memiliki gradasi warna coklat tua. Makanan Mandailing ini sering dihidangkan kepada para tamu, untuk merayakan kelahiran anak, pernikahan adat, dan lain-lain. Namun peneliti bisa menemukan kue ini di toko-toko Batak di Sumatera Utara. 2. Lampet 

Roti tradisional berikutnya adalah lapet. Persoalan lampu sendiri pada masyarakat Batak berbeda-beda. Karena ada pula yang menyebutnya lapet atau lappet. Namun menurut Kamus Bahasa Batak (2016), teks kue tradisional ini adalah lamet.

 

Lampunya sendiri berbentuk segitiga dan berwarna putih. Jangan isi lampu dengan gula merah leleh. Bahan utama pembuatan lampu adalah tepung beras dan labu kuning. Sedangkan untuk membuat bentuk keu menggunakan daun pisang yang sudah dibuat segitiga. Bentuk lampunya sendiri kecil karena juga terbuat dari kelapa. 3. Bom 

Kue tradisional ini dimaksudkan untuk dipanggang. Ompul-ompul terbuat dari tepung beras dan kelapa.

 

Menurut sejarahnya, kue ini sekilas menyerupai lampu. Namun untuk membedakan lampet dengan ombus-ombus, Anda bisa melihat dari isi kuenya. Pasalnya, isi ombus-ombus ditambahkan tanpa dicampur dengan adonan seperti lampu. 4. Sasagun 

Kue ini mempunyai tampilan yang sangat berbeda dengan ketiga kue sebelumnya. Sasagun sendiri terbuat dari nasi atau tepung yang memiliki tekstur padat.

 

Sasagun terbuat dari kelapa parut dan tepung terigu. Kedua makanan ini dimasak tanpa minyak. Sasagun juga ditambah gula merah agar lebih manis. 5. Roti gadong 

Terbuat dari bahan yang sama dengan lampu, pembuatan roti gadong tidak terlalu enak. Namun kue Gadong memiliki tekstur yang sedikit berbeda. Pasalnya, roti gadong digoreng dengan minyak panas. Sedangkan untuk bahan dasar kue ini menggunakan tepung terigu dan gula merah. Tampilan kue gadong sendiri mirip dengan perkedel berwarna coklat.


Seperti diketahui, Suku Batak mempunyai kekayaan pangan. Tentu saja makanan Batak tidak melulu tentang makanan berat saja. Kuliner Batak juga banyak menawarkan kue tradisional yang tidak terlalu manis. Kue tradisional Batak ini sering terlihat saat acara adat seperti pernikahan. Terkadang penjelajah juga bisa menemukan kue tradisional di restoran Batak.

 

Apa sajakah kue tradisional Batak tersebut? Berikut rangkum 5 kue tradisional Batak yang dihimpun dari situs resmi Kemendikbud dan lain-lain.

 

1. Itu Poul-poul 

Kue tradisional ini mendapatkan namanya dari cara pembuatannya dengan tangan. Merujuk situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, itak digambarkan sebagai kue tradisional yang terbuat dari tepung. Dimana pulsa artinya pengait.

 

Sesuai dengan namanya, kue ini bentuknya seperti tangan berwarna putih. Untuk rasa yang manis, kue ini dibuat dengan gula merah yang digiling halus. Jadi kue ini terlihat memiliki gradasi warna coklat tua. Makanan Mandailing ini sering dihidangkan kepada para tamu, untuk merayakan kelahiran anak, pernikahan adat, dan lain-lain. Namun peneliti bisa menemukan kue ini di toko-toko Batak di Sumatera Utara. 2. Lampet 

Roti tradisional berikutnya adalah lapet. Persoalan lampu sendiri pada masyarakat Batak berbeda-beda. Karena ada pula yang menyebutnya lapet atau lappet. Namun menurut Kamus Bahasa Batak (2016), teks kue tradisional ini adalah lamet.

 

Lampunya sendiri berbentuk segitiga dan berwarna putih. Jangan isi lampu dengan gula merah leleh. Bahan utama pembuatan lampu adalah tepung beras dan labu kuning. Sedangkan untuk membuat bentuk keu menggunakan daun pisang yang sudah dibuat segitiga. Bentuk lampunya sendiri kecil karena juga terbuat dari kelapa. 3. Bom 

Kue tradisional ini dimaksudkan untuk dipanggang. Ompul-ompul terbuat dari tepung beras dan kelapa.

 

Menurut sejarahnya, kue ini sekilas menyerupai lampu. Namun untuk membedakan lampet dengan ombus-ombus, Anda bisa melihat dari isi kuenya. Pasalnya, isi ombus-ombus ditambahkan tanpa dicampur dengan adonan seperti lampu. 4. Sasagun 

Kue ini mempunyai tampilan yang sangat berbeda dengan ketiga kue sebelumnya. Sasagun sendiri terbuat dari nasi atau tepung yang memiliki tekstur padat.

 

Sasagun terbuat dari kelapa parut dan tepung terigu. Kedua makanan ini dimasak tanpa minyak. Sasagun juga ditambah gula merah agar lebih manis. 5. Roti gadong 

Terbuat dari bahan yang sama dengan lampu, pembuatan roti gadong tidak terlalu enak. Namun kue Gadong memiliki tekstur yang sedikit berbeda. Pasalnya, roti gadong digoreng dengan minyak panas. Sedangkan untuk bahan dasar kue ini menggunakan tepung terigu dan gula merah. Tampilan kue gadong sendiri mirip dengan perkedel berwarna coklat.

No comments:

Powered by Blogger.