Ads Top

23 Pengungsi Rohingya Kabur dari Kamp Penampungan Sementara di Lhokseumawe


Sebanyak 23 pengungsi Rohingya melarikan diri dari kamp penampungan sementara di Lhokseumawe, Aceh. Mereka melarikan diri dalam dua gelombang. Gelombang pertama tujuh orang lolos dan gelombang kedua 16 orang lolos, kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto saat dimintai konfirmasi, Kamis (7/12/2023).

 

Menurut dia, awalnya ada 514 orang Rohingya yang ditampung di bekas gedung kantor imigrasi Lhokseumawe. Namun, setelah 23 orang mengungsi, hanya tersisa 492 pengungsi di negara tersebut.

 

Henki menjelaskan, pemantauan terhadap warga Rohingya di kamp penahanan rutin dilakukan oleh agen UNHCR dan polisi. Dia menilai lokasi shelter berada di luar kapasitasnya.

 

“Kondisi eks kantor imigrasi, shelter sekarang sudah penuh. Idealnya 220 orang, yakni di lantai satu 110 orang dan lantai dua 110 orang. Namun yang ada 492 orang atau lebih dari 272 orang, jelasnya. Sebelumnya, sebanyak 1.084 migran Rohingya mendarat di berbagai wilayah Aceh pada November lalu. Mereka tiba menggunakan enam perahu kayu. Kapal pertama kelompok Rohingya merapat di Pidie pada Selasa sore (14/11). Selanjutnya rombongan migran yang terdiri dari anak-anak, perempuan dan laki-laki mendarat di Pidie, Bireuen, Aceh Timur dan Sabang. “Bagian Imigrasi Kanwil Kemenkumham Aceh pada periode November yakni 14 hingga 21 November menerima laporan dan memberikan bantuan kepada 1.084 pengungsi etnis Rohingya yang tiba di Indonesia dengan menggunakan perahu kayu”, kata Kabag. Kata Bagian Imigrasi Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh Ujo Sujoto kepada wartawan, Kamis (23/11).

 

Menurut dia, Bagian Imigrasi bersama Pemda Aceh telah menyepakati para migran tersebut akan ditempatkan di bekas gedung Kantor Imigrasi Kelas II TPI Lhokseumawe di Kota Lhokseumawe. Direktorat Jenderal Imigrasi melalui surat yang ditandatangani Direktur Pengawasan dan Pengendalian Imigrasi mengizinkan tempat tersebut dijadikan tempat penahanan sementara selama tiga bulan.

 

Sebanyak 514 warga Rohingya ditampung di gedung tersebut. Sedangkan sisanya untuk sementara ditampung di Pidie.

Berikut rincian Rohingya yang mendarat di Aceh dalam dua pekan:

1. 14 November: 194 orang mendarat di Pidie

2. 15 November: 147 imigran mendarat di Pidie

3. 19 November: 256 imigran mendarat di Bireuen

4. 19 November: 232 Rohingya tiba di Pidie

5. 19 November: 36 Rohingya tiba di Aceh Timur

6. 21 November : 219 Rohingya mendarat di Sabang


Sebanyak 23 pengungsi Rohingya melarikan diri dari kamp penampungan sementara di Lhokseumawe, Aceh. Mereka melarikan diri dalam dua gelombang. Gelombang pertama tujuh orang lolos dan gelombang kedua 16 orang lolos, kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto saat dimintai konfirmasi, Kamis (7/12/2023).

 

Menurut dia, awalnya ada 514 orang Rohingya yang ditampung di bekas gedung kantor imigrasi Lhokseumawe. Namun, setelah 23 orang mengungsi, hanya tersisa 492 pengungsi di negara tersebut.

 

Henki menjelaskan, pemantauan terhadap warga Rohingya di kamp penahanan rutin dilakukan oleh agen UNHCR dan polisi. Dia menilai lokasi shelter berada di luar kapasitasnya.

 

“Kondisi eks kantor imigrasi, shelter sekarang sudah penuh. Idealnya 220 orang, yakni di lantai satu 110 orang dan lantai dua 110 orang. Namun yang ada 492 orang atau lebih dari 272 orang, jelasnya. Sebelumnya, sebanyak 1.084 migran Rohingya mendarat di berbagai wilayah Aceh pada November lalu. Mereka tiba menggunakan enam perahu kayu. Kapal pertama kelompok Rohingya merapat di Pidie pada Selasa sore (14/11). Selanjutnya rombongan migran yang terdiri dari anak-anak, perempuan dan laki-laki mendarat di Pidie, Bireuen, Aceh Timur dan Sabang. “Bagian Imigrasi Kanwil Kemenkumham Aceh pada periode November yakni 14 hingga 21 November menerima laporan dan memberikan bantuan kepada 1.084 pengungsi etnis Rohingya yang tiba di Indonesia dengan menggunakan perahu kayu”, kata Kabag. Kata Bagian Imigrasi Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh Ujo Sujoto kepada wartawan, Kamis (23/11).

 

Menurut dia, Bagian Imigrasi bersama Pemda Aceh telah menyepakati para migran tersebut akan ditempatkan di bekas gedung Kantor Imigrasi Kelas II TPI Lhokseumawe di Kota Lhokseumawe. Direktorat Jenderal Imigrasi melalui surat yang ditandatangani Direktur Pengawasan dan Pengendalian Imigrasi mengizinkan tempat tersebut dijadikan tempat penahanan sementara selama tiga bulan.

 

Sebanyak 514 warga Rohingya ditampung di gedung tersebut. Sedangkan sisanya untuk sementara ditampung di Pidie.

Berikut rincian Rohingya yang mendarat di Aceh dalam dua pekan:

1. 14 November: 194 orang mendarat di Pidie

2. 15 November: 147 imigran mendarat di Pidie

3. 19 November: 256 imigran mendarat di Bireuen

4. 19 November: 232 Rohingya tiba di Pidie

5. 19 November: 36 Rohingya tiba di Aceh Timur

6. 21 November : 219 Rohingya mendarat di Sabang

No comments:

Powered by Blogger.