Ads Top

Akhir Tragis Remaja di Belawan Usai Kepalanya Diduga Tertembak


Seorang remaja berinisial RF (17 tahun) yang diduga ditembak di kepala di Belawan, Kota Medan, meninggal dunia. Ia meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Pirngadi. Peristiwa RF sendiri terjadi pada Selasa (16/1/2024) sekitar pukul 21.30 WIB. Adik RF, Adela Mandasari (30), mengaku awalnya adiknya keluar rumah karena ingin membeli beras, namun tiba-tiba mengetahui RF tertembak. “Awalnya katanya minta (uang) Rp 3.000 untuk beli beras. Dia (RF) pergi. Tiba-tiba warga datang dan mengabarkan polisi menembak RF. Luka utamanya mulai dari punggung hingga dahi, kata Adela saat ditemui di RSUD Pirngadi, Rabu (17/1). Lalu dia dan saudaranya membawanya ke RS PHC (Prima Husada Cipta). Ceritanya, saat RF keluar, terjadi perkelahian. Jadi, dalam video tersebut, polisi sedang menembaki mobil patroli. Ada juga peluru,” lanjutnya. Kapolsek Pelabuhan Belawan kemudian AKBP Janton Silaban angkat bicara soal kejadian tersebut. Janton dengan keras membantah menembaki RF. Dijelaskannya, pada Selasa (16/1) sekitar pukul 21.30 WIB petugas mendapat informasi adanya konflik antar pemuda di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan.

 

Sesampainya di sana, diketahui ada dua kelompok pemuda yang sedang berkelahi. Polisi berusaha membubarkan mereka namun penduduk desa melempari mereka dengan batu, beberapa di antaranya membawa tongkat. Polisi terus berusaha membubarkan kelompok pejuang. “Saat polisi mencoba turun tangan, warga berkerumun dan menyerang dengan senjata tajam. Kemudian, salah satu anggota Inspektur Maha, selaku Inspektur Polisi di Belawan, menembak dua kali dan menembak ke udara. Namun polisi masih dilempari batu dan dihadang dengan senjata, tambahnya.

 

Sekitar pukul 22.00 WIB, ketegangan antar kelompok mulai mereda. Janton mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi selama ini, ada mantan warga berinisial A yang sedang duduk di depan Lorong Melati.

 

Lalu tiba-tiba sekelompok pria lain berinisial AY C mendatangi A dan memukul tangan kiri dan punggungnya. Akibatnya, A kabur ke Lorong Melati. Melihat hal tersebut, warga Lorong Melati mengejar rombongan AY CS untuk menyerang diri. Akibat kejadian itu ada satu orang yang terkena serangan jantung, ini RF (yang juga melakukan penyerangan terhadap A). ​​RF kemudian dibawa ke RS PHC dan kini dirujuk ke RSUD Kabupaten Pirngadi. Ia menambahkan, “Kekerasan tersebut diduga disebabkan oleh aksi balas dendam.

 

“Sejauh ini diketahui kepala RF terkena benda tajam dan batu, bukan peluru. Namun petugas masih melakukan penyelidikan,” tutupnya.

 

RF meninggal di RS Pirngadi Medan 

 

Setelah dipindahkan ke RS Pirngadi Medan, RF meninggal beberapa saat kemudian. Humas RSUD Pirngadi Medan mengatakan RF meninggal dunia pada Rabu (17/1/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. WIB. Kematian ini tertembak di kepala. “Pasien (RF) meninggal dunia sekitar pukul 16.00 WIB,” kata Manajer Humas dr. RS Pirngadi Medan, kata Gibson Girsang, Rabu (17/1).

 

“Dia meninggal karena luka tembak di kepala,” tambahnya.


Seorang remaja berinisial RF (17 tahun) yang diduga ditembak di kepala di Belawan, Kota Medan, meninggal dunia. Ia meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Pirngadi. Peristiwa RF sendiri terjadi pada Selasa (16/1/2024) sekitar pukul 21.30 WIB. Adik RF, Adela Mandasari (30), mengaku awalnya adiknya keluar rumah karena ingin membeli beras, namun tiba-tiba mengetahui RF tertembak. “Awalnya katanya minta (uang) Rp 3.000 untuk beli beras. Dia (RF) pergi. Tiba-tiba warga datang dan mengabarkan polisi menembak RF. Luka utamanya mulai dari punggung hingga dahi, kata Adela saat ditemui di RSUD Pirngadi, Rabu (17/1). Lalu dia dan saudaranya membawanya ke RS PHC (Prima Husada Cipta). Ceritanya, saat RF keluar, terjadi perkelahian. Jadi, dalam video tersebut, polisi sedang menembaki mobil patroli. Ada juga peluru,” lanjutnya. Kapolsek Pelabuhan Belawan kemudian AKBP Janton Silaban angkat bicara soal kejadian tersebut. Janton dengan keras membantah menembaki RF. Dijelaskannya, pada Selasa (16/1) sekitar pukul 21.30 WIB petugas mendapat informasi adanya konflik antar pemuda di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan.

 

Sesampainya di sana, diketahui ada dua kelompok pemuda yang sedang berkelahi. Polisi berusaha membubarkan mereka namun penduduk desa melempari mereka dengan batu, beberapa di antaranya membawa tongkat. Polisi terus berusaha membubarkan kelompok pejuang. “Saat polisi mencoba turun tangan, warga berkerumun dan menyerang dengan senjata tajam. Kemudian, salah satu anggota Inspektur Maha, selaku Inspektur Polisi di Belawan, menembak dua kali dan menembak ke udara. Namun polisi masih dilempari batu dan dihadang dengan senjata, tambahnya.

 

Sekitar pukul 22.00 WIB, ketegangan antar kelompok mulai mereda. Janton mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi selama ini, ada mantan warga berinisial A yang sedang duduk di depan Lorong Melati.

 

Lalu tiba-tiba sekelompok pria lain berinisial AY C mendatangi A dan memukul tangan kiri dan punggungnya. Akibatnya, A kabur ke Lorong Melati. Melihat hal tersebut, warga Lorong Melati mengejar rombongan AY CS untuk menyerang diri. Akibat kejadian itu ada satu orang yang terkena serangan jantung, ini RF (yang juga melakukan penyerangan terhadap A). ​​RF kemudian dibawa ke RS PHC dan kini dirujuk ke RSUD Kabupaten Pirngadi. Ia menambahkan, “Kekerasan tersebut diduga disebabkan oleh aksi balas dendam.

 

“Sejauh ini diketahui kepala RF terkena benda tajam dan batu, bukan peluru. Namun petugas masih melakukan penyelidikan,” tutupnya.

 

RF meninggal di RS Pirngadi Medan 

 

Setelah dipindahkan ke RS Pirngadi Medan, RF meninggal beberapa saat kemudian. Humas RSUD Pirngadi Medan mengatakan RF meninggal dunia pada Rabu (17/1/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. WIB. Kematian ini tertembak di kepala. “Pasien (RF) meninggal dunia sekitar pukul 16.00 WIB,” kata Manajer Humas dr. RS Pirngadi Medan, kata Gibson Girsang, Rabu (17/1).

 

“Dia meninggal karena luka tembak di kepala,” tambahnya.

No comments:

Powered by Blogger.