Ads Top

Siswa MAN 1 Medan Diduga Diculik dan Di-Bully, Kemenag Sumut Turunkan Tim


Kemenag Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menerjunkan tim untuk menelusuri informasi adanya siswa MAN 1 Medan yang diduga menjadi korban bully dan penculikan. Bahkan tim tersebut sudah ditugaskan menemui korban ke rumahnya di kawasan Simpang Limun, Medan.

"Itu lagi didalami tim sudah kita tugaskan," ujar Kepala Kanwil Kemenag Sumut Ahmad Qosbi ketika dikonfirmasi detikSumut Minggu (27/11/2023).


Ahmad mengaku baru tahu informasi adanya peristiwa tersebut pada Sabtu (25/11) kemarin. Informasi yang didapatnya orang tua korban telah melaporkan peristiwa yang menimpa anaknya ke MAN 1 Medan.


"Kami juga baru tahu sore tadi (Sabtu) juga. Orang tua si anak itu semalam melapor ke MAN 1, sudah ditangani WKM, itulah sudah saya suruh kalau ada yang terlibat siswa MAN, ada alumni pula. Kata iya (korban siswa MAN 1 Medan)," ucapnya.


Berdasarkan informasi yang diterimanya peristiwa itu terjadi pada Kamis (23/11). "Itu hari Kamis mungkin (kejadiannya), tapi belum jelas juga karena masih didalami," lanjut dia.


Meskipun demikian, timnya sedang mendalami peristiwa itu dengan mendatangi rumah korban di daerah Simpang Limun, Medan. "Sudah saya suruh tim ke rumahnya di daerah Simpang Limun," tutupnya.


Kasus pembullyan dan penculikan terhadap siswa MAN 1 Medan awalnya terbongkar melalui sebuah unggahan di media sosial. Dalam unggahan itu disebut korban dibully hingga diculik, serta pelaku berjumlah 20 orang.


"Telah terjadi pembully-an pada adik saya, dia sekolah di MAN 1 Medan. Awalnya dia diculik dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore oleh anak-anak yang sekolah di MAN 1 Medan dan mantan alumni MAN 1 Medan," demikian tertulis diunggahan @jojofashion_bangkok2 yang dilihat, Sabtu (25/11/2023).


Korban disebut dipaksa untuk memakan lumpur oleh para pelaku. Bahkan para pelaku disebut menyuruh meminum air liur korban.


"Para pembuli memaksa adik saya untuk makan lumpur, menghisap sendal, makan dan ranting, serta meminum air ludah dari pembuli," sambung unggahan itu.


Pelaku juga disebut menyiksa korban dengan cara dipukul hingga meletakkan kunci yang dipanaskan ke tangan korban. Dalam unggahan itu, disebut pelaku sekitar 20 orang.


"Tidak sampai di situ, adik saya juga disiksa, ditendang, dipukul, dibakar tangannya pakai kunci yang sudah dipanasi api. Total pembuli ada 20 orang," imbuhnya.


Kemenag Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menerjunkan tim untuk menelusuri informasi adanya siswa MAN 1 Medan yang diduga menjadi korban bully dan penculikan. Bahkan tim tersebut sudah ditugaskan menemui korban ke rumahnya di kawasan Simpang Limun, Medan.

"Itu lagi didalami tim sudah kita tugaskan," ujar Kepala Kanwil Kemenag Sumut Ahmad Qosbi ketika dikonfirmasi detikSumut Minggu (27/11/2023).


Ahmad mengaku baru tahu informasi adanya peristiwa tersebut pada Sabtu (25/11) kemarin. Informasi yang didapatnya orang tua korban telah melaporkan peristiwa yang menimpa anaknya ke MAN 1 Medan.


"Kami juga baru tahu sore tadi (Sabtu) juga. Orang tua si anak itu semalam melapor ke MAN 1, sudah ditangani WKM, itulah sudah saya suruh kalau ada yang terlibat siswa MAN, ada alumni pula. Kata iya (korban siswa MAN 1 Medan)," ucapnya.


Berdasarkan informasi yang diterimanya peristiwa itu terjadi pada Kamis (23/11). "Itu hari Kamis mungkin (kejadiannya), tapi belum jelas juga karena masih didalami," lanjut dia.


Meskipun demikian, timnya sedang mendalami peristiwa itu dengan mendatangi rumah korban di daerah Simpang Limun, Medan. "Sudah saya suruh tim ke rumahnya di daerah Simpang Limun," tutupnya.


Kasus pembullyan dan penculikan terhadap siswa MAN 1 Medan awalnya terbongkar melalui sebuah unggahan di media sosial. Dalam unggahan itu disebut korban dibully hingga diculik, serta pelaku berjumlah 20 orang.


"Telah terjadi pembully-an pada adik saya, dia sekolah di MAN 1 Medan. Awalnya dia diculik dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore oleh anak-anak yang sekolah di MAN 1 Medan dan mantan alumni MAN 1 Medan," demikian tertulis diunggahan @jojofashion_bangkok2 yang dilihat, Sabtu (25/11/2023).


Korban disebut dipaksa untuk memakan lumpur oleh para pelaku. Bahkan para pelaku disebut menyuruh meminum air liur korban.


"Para pembuli memaksa adik saya untuk makan lumpur, menghisap sendal, makan dan ranting, serta meminum air ludah dari pembuli," sambung unggahan itu.


Pelaku juga disebut menyiksa korban dengan cara dipukul hingga meletakkan kunci yang dipanaskan ke tangan korban. Dalam unggahan itu, disebut pelaku sekitar 20 orang.


"Tidak sampai di situ, adik saya juga disiksa, ditendang, dipukul, dibakar tangannya pakai kunci yang sudah dipanasi api. Total pembuli ada 20 orang," imbuhnya.

No comments:

Powered by Blogger.