Ads Top

Mengenal Nama-nama Hari Suku Batak, Beda dengan Kalender Masehi Lho!


Dalam kalender masehi, nama-nama hari hanya terbagi menjadi tujuh. Berbeda halnya dengan suku Batak yang punya nama hari tersendiri.

Suku Batak sendiri meyakini bahwa penyebutan hari terbagi sesuai rata-rata hari dalam satu bulan yakni 30. Seluruh hari itu dibagi menjadi empat minggu.


Apa saja nama-nama hari suku Batak? Berikut detikSumut hadirkan selengkapnya.


Apa itu Pustaha Parhalaan

Sebelum mengupas nama-nama hari dalam suku Batak, detikers terlebih dahulu tahu terkait parhalaan. Mengutip laman resmi OIF UMSU parhalaan dimaknai sebagai penanggalan bagi orang Batak. Atau detikers bisa menyebutnya sebagai kalender orang Batak. Perhalaan sendiri memiliki kata dasar 'hala' yang berarti kalajengking.


Dahulunya, parhalaan ditulis dalam medium yang unik. Seperti kulit kayu hingga bambu. Hal ini dikarenakan leluhur orang Batak belum mengenal kertas dan teknologi kertas belum ada di Tanah Batak.


Namun, detikers harus tahu, sebenarnya parhalaan digunakan tidak sebagaimana hari yang dikenal saat ini. Dahulunya, nama-nama hari ini dibuat lebih merujuk sebagai penentuan hari baik dan hari buruk.


Adanya parhalaan ini juga mendorong orang Batak harus melihat dahulu suatu hari untuk melakukan hal-hal besar. Seperti menanam padi hingga menikah. Alhasil, parhalaan tidak sekadar menjadi penanggalan semata. Parhalaan menjelma identitas orang Batak dari segi kepercayaan.


Di luar hal mistis itu, perhitungan dalam penentuan parhalaan dilakukan dengan sistematis yang terukur. Misalnya luluhur lebih dulu memperhatikan saksama bulan, matahari, dan jajaran bintang selama bertahun-tahun. Pengamatan itu pun digabungkan dengan kehidupan sehari-hari.


Namun, detikers harus tahu, sebenarnya parhalaan digunakan tidak sebagaimana hari yang dikenal saat ini. Dahulunya, nama-nama hari ini dibuat lebih merujuk sebagai penentuan hari baik dan hari buruk.


Adanya parhalaan ini juga mendorong orang Batak harus melihat dahulu suatu hari untuk melakukan hal-hal besar. Seperti menanam padi hingga menikah. Alhasil, parhalaan tidak sekadar menjadi penanggalan semata. Parhalaan menjelma identitas orang Batak dari segi kepercayaan.


Di luar hal mistis itu, perhitungan dalam penentuan parhalaan dilakukan dengan sistematis yang terukur. Misalnya luluhur lebih dulu memperhatikan saksama bulan, matahari, dan jajaran bintang selama bertahun-tahun. Pengamatan itu pun digabungkan dengan kehidupan sehari-hari.


Nama-nama Hari Suku Batak

Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada 30 nama hari dalam suku Batak. Seluruh nama itu pun dibagi menjadi empat jenis.


Mengutip buku Parhalaan dalam Masyarakat Batak Karya Pelawi dan kawan-kawan, pada minggu pertama, kedua, dan ketiga memiliki 7 hari. Di minggu keempat terdapat 9 hari.


Nama Hari Suku Batak Minggu Pertama

  1. Artia
  2. Suma
  3. Anggara
  4. Muda
  5. Boraspati
  6. Sikkora
  7. Samisar
  8. Nama Hari Suku Batak Minggu Kedua
  9. Artia ni Aek
  10. Suma ni Mangadop
  11. Anggara Sampulu
  12. Mudani Mangadop (Halial)
  13. Boraspati Tinangkup
  14. Sikkora Purnama
  15. Samisara Purnama.


Hari Suku Batak Minggu Ketiga

  1. Tula (Bulan Purnama),
  2. Suma ni Holom
  3. Anggara ni Holom
  4. Muda ni Holom
  5. Boraspati ni Holom
  6. Sikkora Maraturun
  7. Samisa Mora Turu
  8. Hari Suku Batak Minggu Keempat
  9. Attian ni Anggara
  10. Sumani Mate
  11. Anggara ni Begu
  12. Muda ni Mate
  13. Boraspati ni Gok
  14. Sikkora Duduk
  15. Samisara Bulan Mate
  16. Hurung
  17. Li.

Meski memiliki penanggalan sendiri, hal tersebut membuat jumlah hari suku Batak lebih sedikit. Apabila dalam penanggalan masehi terdapat 365 hari dalam setahun, justru jumlah hari dalam suku Batak lebih sedikit 10 yakni hanya sebanyak 355 hari.


Itulah informasi mengenai nama-nama hari di suku Batak yang berbeda dengan hari di kalender masehi. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan detikers ya!


Dalam kalender masehi, nama-nama hari hanya terbagi menjadi tujuh. Berbeda halnya dengan suku Batak yang punya nama hari tersendiri.

Suku Batak sendiri meyakini bahwa penyebutan hari terbagi sesuai rata-rata hari dalam satu bulan yakni 30. Seluruh hari itu dibagi menjadi empat minggu.


Apa saja nama-nama hari suku Batak? Berikut detikSumut hadirkan selengkapnya.


Apa itu Pustaha Parhalaan

Sebelum mengupas nama-nama hari dalam suku Batak, detikers terlebih dahulu tahu terkait parhalaan. Mengutip laman resmi OIF UMSU parhalaan dimaknai sebagai penanggalan bagi orang Batak. Atau detikers bisa menyebutnya sebagai kalender orang Batak. Perhalaan sendiri memiliki kata dasar 'hala' yang berarti kalajengking.


Dahulunya, parhalaan ditulis dalam medium yang unik. Seperti kulit kayu hingga bambu. Hal ini dikarenakan leluhur orang Batak belum mengenal kertas dan teknologi kertas belum ada di Tanah Batak.


Namun, detikers harus tahu, sebenarnya parhalaan digunakan tidak sebagaimana hari yang dikenal saat ini. Dahulunya, nama-nama hari ini dibuat lebih merujuk sebagai penentuan hari baik dan hari buruk.


Adanya parhalaan ini juga mendorong orang Batak harus melihat dahulu suatu hari untuk melakukan hal-hal besar. Seperti menanam padi hingga menikah. Alhasil, parhalaan tidak sekadar menjadi penanggalan semata. Parhalaan menjelma identitas orang Batak dari segi kepercayaan.


Di luar hal mistis itu, perhitungan dalam penentuan parhalaan dilakukan dengan sistematis yang terukur. Misalnya luluhur lebih dulu memperhatikan saksama bulan, matahari, dan jajaran bintang selama bertahun-tahun. Pengamatan itu pun digabungkan dengan kehidupan sehari-hari.


Namun, detikers harus tahu, sebenarnya parhalaan digunakan tidak sebagaimana hari yang dikenal saat ini. Dahulunya, nama-nama hari ini dibuat lebih merujuk sebagai penentuan hari baik dan hari buruk.


Adanya parhalaan ini juga mendorong orang Batak harus melihat dahulu suatu hari untuk melakukan hal-hal besar. Seperti menanam padi hingga menikah. Alhasil, parhalaan tidak sekadar menjadi penanggalan semata. Parhalaan menjelma identitas orang Batak dari segi kepercayaan.


Di luar hal mistis itu, perhitungan dalam penentuan parhalaan dilakukan dengan sistematis yang terukur. Misalnya luluhur lebih dulu memperhatikan saksama bulan, matahari, dan jajaran bintang selama bertahun-tahun. Pengamatan itu pun digabungkan dengan kehidupan sehari-hari.


Nama-nama Hari Suku Batak

Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada 30 nama hari dalam suku Batak. Seluruh nama itu pun dibagi menjadi empat jenis.


Mengutip buku Parhalaan dalam Masyarakat Batak Karya Pelawi dan kawan-kawan, pada minggu pertama, kedua, dan ketiga memiliki 7 hari. Di minggu keempat terdapat 9 hari.


Nama Hari Suku Batak Minggu Pertama

  1. Artia
  2. Suma
  3. Anggara
  4. Muda
  5. Boraspati
  6. Sikkora
  7. Samisar
  8. Nama Hari Suku Batak Minggu Kedua
  9. Artia ni Aek
  10. Suma ni Mangadop
  11. Anggara Sampulu
  12. Mudani Mangadop (Halial)
  13. Boraspati Tinangkup
  14. Sikkora Purnama
  15. Samisara Purnama.


Hari Suku Batak Minggu Ketiga

  1. Tula (Bulan Purnama),
  2. Suma ni Holom
  3. Anggara ni Holom
  4. Muda ni Holom
  5. Boraspati ni Holom
  6. Sikkora Maraturun
  7. Samisa Mora Turu
  8. Hari Suku Batak Minggu Keempat
  9. Attian ni Anggara
  10. Sumani Mate
  11. Anggara ni Begu
  12. Muda ni Mate
  13. Boraspati ni Gok
  14. Sikkora Duduk
  15. Samisara Bulan Mate
  16. Hurung
  17. Li.

Meski memiliki penanggalan sendiri, hal tersebut membuat jumlah hari suku Batak lebih sedikit. Apabila dalam penanggalan masehi terdapat 365 hari dalam setahun, justru jumlah hari dalam suku Batak lebih sedikit 10 yakni hanya sebanyak 355 hari.


Itulah informasi mengenai nama-nama hari di suku Batak yang berbeda dengan hari di kalender masehi. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan detikers ya!

No comments:

Powered by Blogger.